Pengeboran Sumur Sumber 1 tersebut ditargetkan selesai 80 hari ke depan, dengan kedalaman 3.500 meter menembus perut bumi. JOB PPEJ memperkirakan terdapat sekitar 9,5 juta barel minyak yang terkandung di kaki perbukitan kapur tersebut.
"Kedalaman pengeboran 3.500 meter dan diperkirakan potensi hidrokarbon 9,5 juta barel oil," jelas General Manager JOB PPEJ Edi Frits Dominggus, usai peresmiaan dimulainya pemboran Sumur Sumber I, Rabu (12/6/2013).
Menurut Edi, kebutuhan migas dalam negeri saat ini mengalami peningkatan seiring perkembangan perekonomian masyarakat. Bahkan Indonesia yang dulu sempat menjadi anggota negara pengekspor minyak (OPEC), kini malah menjadi negera pengimpor minyak.
"Sejak 2004 hingga sekarang negara menjadi pengimpor minyak. Kita harus beli karena kebutuhan energi lebih besar," terangnya.
"Pemerintah melalui Menteri ESDM dan SKK Migas diharuskan menemukan cadangan minyak baru. Untuk itu harus mencari untuk menambah security of supply," tambahnya.
Edi berpendapat, bila negara melalui Kontraktor Kerjasama (KKKS) Migas tidak menemukan cadangan migas baru, dimungkinkan beberapa tahun ke depan Indonesia akan mengimpor 100 persen kebutuhannya.
"Kalau tidak menemukan cadangan baru, beberapa tahun ke depan kita bisa impor 100 persen. Bila Sumber 1 ini berhasil, maka kita akan ajukan pengeboran sumur penambahan " pungkasnya.
(dnl/dnl)
