RI Masih Kekurangan 15 Juta Unit Rumah, Ini Penyebabnya

Jakarta - Indonesia masih kekurangan pasokan rumah yang diperkirakan mencapai hampir 15 juta unit. Ada beberapa faktor yang menyebabkan sulitnya membangun rumah di Indonesia.

Ketua Umum Asosiasi Pengembang Pemukiman dan Perumahan Seluruh Indonesia (Apersi) Eddy Ganefo menyebutkan, salah satu faktornya adalah cuaca yang menghambat proses pengiriman bahan bangunan untuk membangun rumah.


"Kita ketahui masalah teknis cuaca di tahun ini yang tidak menentu. Mulai dari akhir tahun sampai pertengahan tahun hujan sangat deras. Jadi kami repot memasukan logistik," kata Eddy di acara Musyawarah Nasional IV Apersi di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (12/6/2013).


Di depan Menteri Perumahan Djan Faridz, Eddy pun mengatakan, kendala lain adalah terkait peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 2013 tentang pelimpahan kewenangan pemberian hak atas tanah dan kegiatan pendaftaran tanah. Ia menuturkan, dengan peraturan tersebut, akad kredit harus dilakukan setelah sertifikat tanah diterbitkan.


"Contohnya untuk mendapatkan sertifikat butuh waktu hingga 6 bulan. Akad kredit harus menunggu sertifikat. Jadi kami harus menunggu sampai 6 bulan untuk penjualan kedua," lanjut Eddy.


Dia mengharapkan, ke depannya semua pemangku kepentingan termasuk Kementerian Perumahan Rakyat bersinergi untuk menuntaskan kekurangan pasokan rumah atau backlog ini.


"Mari kita menuntaskan permasalahan ini," katanya.


(zul/ang)