Chatib: Di Peru, Konversi BBM ke BBG Tak Pakai Duit Pemerintah

Jakarta -Program konversi BBM ke bahan bakar gas (BBG) di Indonesia sampai saat ini masih mandek, karena itu impor BBM masih tinggi. Pemerintah harus mengeluarkan anggaran untuk program konversi ini. Padahal di negara seperti Peru, konversi tak pakai uang negara.

"Di Peru itu nggak pakai duit dari pemerintah," ungkap Chatib kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (10/1/2013)


Peru memanfaatkan bank untuk memberikan kredit kepada perusahaan produsen converter kit. Kemudian converter kit tersebut dibagikan secara gratis kepada pemilik kendaraan. Sementara untuk di Indonesia, pemerintah mengeluarkan anggaran untuk pengadaan converter kit.


"Yang dilakukan itu bank memberi kredit kepada perusahaan pembuat converter, lalu converter dibagikan gratis. Awalnya saya heran kok gratis, kebetulan waktu itu yang merancang namanya Silodski. Dia bilang ke saya. Uangnya pasti balik," ujarnya.


Awalnya memang pemberian converter kit secara gratis bakal merugikan perbankan. Namun, ternyata bank mengambil keuntungan dari hasil penjualan gas dengan biaya potongan tertentu.


"Caranya adalah, jadi ketika dia jual gas, itu diberi persentase tertentu. Itu adalah buyback kepada bank. Jadi kalau diberi bank, itu kreditnya nggak bakal macet, orang kreditnya jualan gas. Orang sudah pakai converter masak iya dia nggak isi gas," papar Chatib


Jadi menurut Chatib, bila dipraktikan di Indonesia, perbankan bisa bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Terutama dalam pemberian hasil penjualan gas. Ia mengaku juga telah membicarakan hal ini dengan Menteri ESDM Jero Wacik.


"Sudah saya kasih tahu," sebutnya.


(mkl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!