First Asia: IHSG Berpeluang Menguat

Jakarta -IHSG kemarin bergerak fluktuatif dalam rentang terbatas 27 poin namun ditutup flat di 4201,218 atau menguat tidak sampai 1 poin. Penguatan saham unggulan perbankan, properti, dan pertambangan sempat membawa IHSG ke posisi 4216,822 sebelum tertekan akibat memburuknya pasar saham kawasan Asia dipicu data inflasi China Desember yang melambat menjadi 2,5% dari bulan sebelumnya 3%. Aksi beli kembali atas saham-saham yang sensitif dengan interest-rate dipicu keputusan BI yang menahan tingkat bunga acuan (BI Rate) di 7,5%.

BI juga memperkirakan current account deficit 4Q13 membaik dimana diperkirakan rasionya turun dibawah 3% PDB dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 3,5% PDB. Asing mulai mengalirkan dananya ke pasar saham tercermin dari nilai pembelian bersih asing mencapai Rp131,34 miliar.


Sementara Wall Street tadi malam bergerak bervariasi dan indeks saham utama zona Euro ditutup di teritori negatif menyusul pernyataan Presiden ECB yang menilai perekonomian Zona Euro belum keluar dari krisis. ECB kembali menahan tingkat bunga acuannya 0,25%. Di Wall Street indeks DJIA terkoreksi tipis 0,11% di 16444,76 dan indeks S&P menguat tidak sampai satu poin di 1838,13. Pasar di Wall Street tengah menanti data tenaga kerja AS yang keluar akhir pekan ini dimana diperkirakan tingkat pengangguran 2013 sebesar 7%. Angka jobless claims pekan lalu turun 15 ribu menjadi 330 ribu.


Pada perdagangan hari ini pergerakan IHSG masih berpeluang menguat dalam rentang konsolidasi. IHSG kembali akan menguji resisten di 4225 dan support di 4160.


IHSG : S1 4160 S2 4110 R1 4225 R2 4250


(dru/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!