Proyek MRT Jakarta Mulai Dikerjakan Setelah 27 Tahun Digagas

Jakarta -Proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta telah direncanakan sejak tahun 1986 atau 27 tahun lalu setelah melewati pergantian beberapa gubernur DKI Jakarta.

Peresmian pemasangan batu pertama atau groundbreaking beru dilakukan pada 10 Oktober 2013. Proses pembangunan proyek MRT Jakarta mulai dikebut sejak pergantian direktur baru MRT Jakarta pada Maret 2013 lalu.


Dukungan dari Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama terhadap mega proyek transportasi masa depan DKI cukup signifikan terhadap upaya memulai proyek ini.


"27 tahun lalu MRT sudah digagas dan ada kajian. Sekarang baru groundbreaking pada 10 Oktober 2013," kata Direktur Keuangan PT MRT Jakarta, Tuhiyat di kantor pusat MRT Jakarta, Wisma Nusantara Jakarta, Kamis (9/1/2014).


Meski telah memproleh dukungan dari pimpinan Pemprov DKI, PT MRT sebagai BUMD yang bertindak merencanakan, mengerjakan dan mengoperasikan MRT Jakarta masih menghadapi berbagai macam tantangan perizinan dan peraturan.


"Belum tentu kalau Pak Jokowi nggak ditunjuk, MRT bisa groundbreaking di 2013. Jangan sampai kita kalah dengan Myanmar, Malaysia, dan Singapura apalagi," jelasnya.


Proyek MRT Jakarta tahap I rute terminal Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) membentang sepanjang 15,7 km. Proyek ini dibiayai dari kreditor asal Jepang, JICA dan setoran modal awal Pemprov DKI. JICA memberikan pinjaman senilai 125,239 miliar yen. Sementara total nilai proyek tahap I menghabiskan biaya hingga 140 miliar yen.Next


(feb/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!