Kiwoom Securities: Pasar Mixed

Jakarta -Pasar Mixed. Masih mixednya pasar global serta menjelang berlakunya pembatasan ekspor mineral dapat mempengaruhi arah perdagangan. IHSG bergerak relatif flat setelah berada di kisaran yang mixed kemarin. Masih adanya minat beli asing diharapkan dapat mempertahankan posisi pasar. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak cenderung untuk mixed hari ini.

BUMI – Pernyataan ARM


Asia Resource Minerals Plc (ARM, dahulu Bumi Plc.) dalam pernyataannya tidak akan memberi persetujuan apapun dalam agenda RUPSLB PT Bumi Resources (BUMI) yang dijadwalkan hari ini. RUPSLB hari ini merupakan RUPSLB kedua setelah RUPSLB pertama pada 20 Desember 2013 lalu gagal mencapai kuorum atas ketidakhadiran Bumi Plc. Agenda utama pembahasan dalam RUPSLB BUMI adalah pemberian persetujuan penyelesaian utang berupa debt-to-asset swap dengan CIC.


SILO – Pembangunan rumah sakit baru


PT Siloam International Hospitals (SILO) berencana akan membangun empat rumah sakit baru ditambah dengan proses penyelesaian akuisisi satu rumah sakit pada tahun ini. SILO telah memiliki lebih dari lima lokasi untuk pembangunan rumah sakit baru antara lain, Bogor, Yogyakarta, Serang, Ambon, Kendari dan Jember. Untuk Bogor dan Yogyakarta, bangunan telah ada karena pengalihan dari mal menjadi rumah sakit dan untuk Serang dan Ambon masih dalam tahap konstruksi diperkirakan selesai dalam 1 tahun. Sedangkan untuk Kendari dan Jember, SILO baru melakukan pembelian tanah dan belum memulai proses pembangunan. SILO telah menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1.6 Triliun untuk pembangunan rumah sakit baru dalam 5 tahun ke depan.


SPMA – Meningkatkan kapasitas produksi


PT Suparma (SPMA) akan menginvestasikan US$ 25 juta untuk meningkatkan kapasitas produksi kertas dan tisu. SPMA berencana membeli sembilan unit mesin kertas tisu baru yang mampu memproduksi sebanyak 65 ton per hari dan dengan ini kapasitas produksi kertas tisu diperkirakan meningkat sekitar 12.8% menjadi 220,000 ton per tahun dari sebelumnya 191,800 ton per tahun. Penambahan jumlah mesin yang dibeli dari perusahaan kertas Metso Paper Sweden AB untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan kertas tisu seiring pertumbuhan industri perhotelan, perdagangan dan restoran di Jawa Timur yang menyerap 65% produk SPMA. Dana investasi sebesar US$ 20 Juta berasal dari pinjaman dan sisa US$ 5 juta berasal dari kas internal.


WIKA – Belanja modal


PT Wijaya Karya (WIKA) menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1.99 Triliun pada tahun ini, naik 129% dibandingkan realisasi belanja modal tahun lalu sebesar Rp 700 Miliar. Belanja modal sebesar Rp 1 Triliun akan diberikan kepada anak usaha yang terdiri atas Wika Beton, Wika Realty, Wika Gedung, Wika Industri dan Konstruksi, Wika Rekayasa dan Sarana Karya. Sedangkan WIKA sendiri memperkirakan membutuhkan belanja modal sekitar Rp 304.2 Miliar untuk keperluan akuisisi dan penempatan modal. Belanja modal akan didanai dari kas internal sebesar 30% dan sisanya sebanyak 70% berasal dari pendanaan eksternal.


(dru/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!