Pengamat transportasi Muslich Zainal mengatakan, pemindahan sebagian penerbangan dari bandara Soetta ke Halim menjadi suatu pemecahan masalah mengingat selama ini Indonesia kekurangan infrastruktur.
"Kita nggak perlu membangun lagi, jalan sudah ada tinggal diperbaiki di sana sini, lalu kita bisa memecahkan masalah kebuntuan dan kekurangan infrastruktur dukungan karena naiknya permintaan angkutan udara yang ada di Soekarno-Hatta. Ada harapan baru muncul di sini," ujar Muslich kepada detikFinance di Jakarta, Jumat (10/1/2014).
Menurutnya, kondisi bandara Soetta saat ini sudah jauh dari kata layak. Kondisinya pun sudah mirip stasiun dan terminal bus.
"Seperti cengkareng itu kan tidak ada bedanya dengan Tanah Abang. Harusnya sebagai bandara dengan Kampung Rambutan, Stasiun Senen ya beda, harus dibedakan dong keamanan dan kenyamanannya. Mereka bayar airport tax mahal masa sama dengan itu," terang Muslich.
Dia menjelaskan, selain bisa meningkatkan keamanan dan kenyamanan, pemindahan penerbangan ini juga mampu menekan angka kepadatan penumpang di Bandara Soetta hingga 20%.
"Sangat bisa mengurangi kepadatan, bahkan bisa menjadi contoh aiport yang bener. Pengurangannya bisa 10-20%, apalagi kalau multiplier efek negatifnya dikurangi," ucapnya.
Muslich mencontohkan, di negara lain seperti Singapura, meskipun jumlah penumpang tinggi, namun tidak terjadi penumpukan di bandara karena infrastrukturnya sudah memadai.
"Volume kedatangan take off dan landing pesawat di sana itu luar biasa, 200 orang turun dalam hitungan menit semuanya bisa naik taksi semua," tandasnya.
(drk/rrd)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
