Hatta: Kita Jadi Bangsa Bodoh Bila Tidak Alihkan Subsidi ke Infrastruktur

Jakarta -Pemerintah berkomitmen mengurangi subsidi yang tidak perlu untuk dialihkan kepada pembangunan infrastruktur. Bila cara itu sulit dilakukan, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Indonesia menjadi bangsa yang bodoh.

"Kita jadi bangsa yang bodoh kalau kita tidak bisa mengalihkan itu (subsidi ke infrastruktur)," ungkap Hatta usai menemui VP Chevron Asia Pacific Melody Meyer di Kantor Kementerian Perekonomian Kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/01/2014).


Tetapi, kata Hatta, pengalihan subsidi ke infrastruktur dilakukan secara bertahap dan tidak terlalu tergesa-gesa.


"Tetapi bertahap, nggak ujug-ujug BBM (bahan bakar minyak) dinaikkan. Bertahap, restruktur. Subsidi harus tetap diberikan kepada rakyat kita yang membutuhkan subsidi. Cuma caranya. kalau subsidi diberikan dalam bentuk harga, yang menikmati belum tentu orang miskin yang membutuhkan. Bisa-bisa semua yang punya mobil itu yang menikmati," imbuhnya.


Menurut Hatta, saat ini (2014) alokasi anggaran untuk infrastruktur sudah 11% dari anggaran negara atau Rp 206 triliun, jumlah ini meningkat 6,7%. Sedangkan untuk subsidi di sektor energi memang masih cukup besar yaitu lebih dari Rp 200 triliun dari Rp 323 triliun total alokasi anggaran subsidi secara umum.


Ketika ditanya kapan program itu akan dilakukan, Hatta belum berani berkomentar banyak.


"Kapan timing yang tepat? Kira-kira kapan?" cetus Hatta.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!