Pemerintah RI Bakal Jualan Surat Utang Rp 357 Triliun di Tahun Ini

Jakarta -Untuk menutup defisit anggaran, serta membayar utang jatuh tempo, pemerintah Indonesia berencana menerbitkan surat utang berupa surat berharga negara (SBN) dengan nilai Rp 357,96 triliun tahun ini.

Dari nilai tersebut, sebanyak Rp 205,07 triliun, digunakan untuk murni pembiayaan defisit anggaran tahun ini. Sisanya adalah untuk membayar utang jatuh tempo atau refinancing.


Dikutip dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Utang Negara, Sabtu (11/1/2014), di awal 2014, pemerintah telah melakukan transaksi penerbitan SBN non tradable secara private placement dengan rincian, Rp 12,4 triliun dalam bentuk surat perbendaharaan negara (SPN) seri SPNNT20140303, dan Rp 3 triliun dalam bentuk surat berharga syariah negara seri SDHI 2020 C berjangka waktu 6 tahun.


"Perlu kami sampaikan, penerbitan SPNNT20140303 adalah dalam rangka pendalaman pasar dan pengelolaan kas, dengan tenor 2 bulan. Ini akan jatuh tempo pada 3 Maret 2014," demikian pernyataan Ditjen Pengelolaan Utang.


Selain itu juga disebutkan, pemerintah merencanakan pengalihan sebagian target penerbitan SBN Rp 6,55 triliun menjadi pinjaman program.


Untuk tahun 2013 lalu, pemerintah telah menambah utang baru senilai Rp 232,7 triliun untuk menutupi defisit anggaran yang nilainya mencapai Rp 224,2 triliun atau 2,38% dari PDB.


Secara total, hingga November 2013, utang pemerintah Indonesia mencapai Rp 2.354,54 triliun. Jumlah utang ini naik naik Rp 77,6 triliun dibandingkan dengan posisi Oktober 2013 yang sebesar Rp 2,276,98 triliun.


(dnl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!