Perusahaan China akan Bangun Smelter Rp 50 Triliun

Jakarta -Perusahaan alumunium asal China Nanshan Group akan membangun smelter atau pabrik pemurnian mineral di Indonesia. Total investasinya mencapai US$ 5 miliar atau sekitar Rp 50 triliun.

Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat mengatakan, saat ini perusahaan tersebut sedang melakukan pembebasan lahan. Pada bulan April 2014, Nanshan yang bekerjasama dengan eksportir lokal asal Indonesia untuk membangun pabriknya.


"Lokasinya di luar Jawa, selesainya sekitar 2 tahun," kata Hidayat saat ditemui di Kantor Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (9/1/2014).


Dikatakan Hidayat, Nanshan akan memproduksi bauksit, alumina, dan alumunium ingot. Total kapasitas produksinya diperikirakan mencapai 600.000 ton hingga 1 juta ton/tahun.


Selain itu, mantan Ketua Kadin ini juga menambahkan, Nanshan pun tak hanya akan membangun pabrik saja, namun lengkap dengan infrastruktur yang mendukung, sehingga pemerintah akan memberikan fasilitas tax allowance keringanan pajak.


"Mereka akan membuat pelabuhan, powerplant. Jadi mereka minta fasilitas. Kita akan beri tax allowance," tambahnya.


Hidayat mengatakan, pembangunan pabrik smelter yang akan dilakukan Nanshan ini sejalan dengan niat pemerintah untuk melarang ekspor tambang mentah pada 12 Januari mendatang.


Hidayat mengaku kaget saat ia berkunjung ke China 2 hari yang lalu saat melihat jutaan bauksit asal Indonesia ditimbun di pelabuhan China. "Mereka mengajak saya rapat setelah saya melakukan peninjauan," tutup Hidayat.


Sebelumnya, Hidayat menyebut perusahaan tersebut akan membangun pabrik di Bintan, Kepulauan Riau.


(zul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!