Masih Penasaran, Pemerintah Belum Mau Tutup Merpati

Jakarta -Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih penasaran rencana penyelamatan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) bisa dilakukan dengan baik. Sehingga pemerintah belum mau menutup maskapai pelat merah tersebut.

Menurut Deputi Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis BUMN Wahyu Hidayat, saat ini pemerintah bersama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) masih menjalankan upaya penyelamatan Merpati dengan berbagai opsi.


"Kita lagi membenahi Merpati. Kita memikirkan panjang bagaimana Merpati selamat tanpa membebani negara.," kata Wahyu usai rapim Kementerian BUMN di kantor pusat Kimia Farma, Jakarta, Kamis (9/1/2014).


Skema penyelamatan Merpati yang telah dirancang tim Kementerian BUMN adalah Merpati melepas kepemilikan 2 anak usahanya yakni Merpati Maintenance Facility (MMF) dan Merpati Catering Services (MCS) kepada BUMN PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero).


Setelah melepas anak usaha tersebut kepada PPA, Merpati kemudian diminta membentuk anak usaha baru dalam konsep Kerjasama Operasi (KSO). Dalam KSO ini, Direksi Merpati harus mencari mitra KSO sebelum 3 bulan. Selama masa pencarian mitra KSO, operasional anak usaha baru ini dibiayai dari penjualan anak usaha.


Menurut Wahyu, jangka waktu penyelamatan Merpati ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Ia memaklumi hal tersebut dan berharap Merpati bisa sehat kembali tanpa membebani keuangan negara.


"Memang perusahaan susah.‬‪Tiap kali ada rencana ganti (direksi), kalau direksi tidak proven tidak mencapai sesuatu, baru kita ganti," ujarnya.


Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan sudah memberi sinyal bahwa Merpati ditutup saja. Namun, persetujuan tutup itu harus datang dari direksi.


"Sekarang terserah direksi, mau tutup atau terus. Kalau mau terus, jalan keluarnya kami sediakan maka cari partner KSO," kata Dahlan usai rapim pekan lalu.


(ang/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!