RI Impor 60 Juta Unit Ponsel Sepanjang 2013

Jakarta -Kebutuhan telepon seluler atau ponsel di dalam negeri masih bergantung dari pasokan impor. Tahun lalu, impor ponsel mencapai 60 juta unit dari berbagai merek dan tipe.

Direktur Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) C Triharso mengungkapkan, saat ini produsen ponsel merek Samsung masih merajai pasar Indonesia. Sekitar 20% dari 60 juta ponsel impor yang masuk ke Indonesia bermerek Samsung.


"Jadi sekitar 10-12 juta-an unit (Samsung). 60 juta itu puluhan merek," kata Triharso saat ditemui detikFinance di kantor Kementerian Perindustrian, Jumat (10/1/2014).


Triharso menjelaskan, impor ponsel berbasis perangkat lunak Android memang sedang digandrungi masyarakat Indonesia. Jika dibandingkan, impor ponsel dengan perangkat lunak Research in Motion (RIM) atau BlackBerry hanya 1 juta unit pada 2013 lalu.


"Hanya 1 juta-an impor BlackBerry di 2013. Banyak yang pindah ke Android, apalagi ada BlackBerry Messenger rilis di Android," katanya.


Untuk menekan angka impor ponsel yang terus melonjak, pemerintah mendorong produsen-produsen lokal untuk memproduksi ponsel di Indonesia, meski masih dalam tahap perakitan.


Contoh beberapa perusahaan yang didorong untuk membangun pabrik perakitan ponsel di Indonesia antara lain Polytron, Axioo, dan lainnya. Tidak terkecuali pabrikan komponen ponsel asal Taiwan Foxconn Technology Group.


"Kita terus dorong mereka terus untuk buat di sini," tutupnya.


(zul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!