Ini Kelebihan Sistem Peternakan Sapi di Lahan Sawit

Kotawaringin Barat -PT Sulung Ranch di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah sukses mengintegrasikan sapi dengan perkebunan sawit. Dengan sistem ini mampu menurunkan biaya produksi secara signifikan, termasuk memangkas biaya pakan.

"Untuk herbisida (pembasmi rumput) saja kita butuh Rp 5 Miliar per bulan untuk sekitar 6.000 hektar kalau dengan sapi sawit kita bisa menghemat 30% silakan hitung," kata Manajer PT Sulung Ranch, Dwi Hartanto di kantornya kepada detikFinance akhir pekan ini.


Selain penghematan biaya herbisida, integrasi sapi sawit juga berkontribusi untuk menghasilkan pupuk yang juga mengurangi jumlah biaya produksi pupuknya namun Dwi belum menghitung secara rinci angkanya.


Selain dari sisi perkebunan, pengurangan biaya produksi juga terlihat nyata di sisi peternakan. Biaya pakan untuk pembibitan atau breeding sekitar Rp 4.000/hari sedangkan biaya penggemukan Rp 13.000/hari biaya pakan bisa ditekan rendah karena 80% berasal dari limbah milik sendiri yang diolah dan hanya 20% persen yang dibeli.


PT. Sulung Ranch ternyata mampu mencapai Average Daily Gain (ADG) atau Pertambahan Berat Badan Harian 1,2. Sehingga dengan harga hidup sekitar Rp 35.000/Kg dalam sehari secara hitungan kotor bisa mendapat laba kotor sekitar Rp 20.000/ekor/hari.


Hal ini diakui oleh Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro yang menyebut bahwa biaya pakan di Sulung Ranch lebih rendah dari Australia dan membuktikan bahwa integrasi sapi-sawit ini sangat potensial.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!