Konflik di Crimea Mereda, Wall Street Langsung Menanjak

New York -Pasar saham Wall Street berhasil menanjak cukup tinggi setelah situasi di Crimea mulai mereda. Data ekonomi Amerika Serikat (AS) juga mulai membaik setelah cuaca buruk mulai hilang.

Voting yang dilakukan di Crimea, dengan 97% penduduk menyatakan ingin pisah dari Ukraina, dianggap ilegal oleh Kiev dan negara-negara barat. Referendum ini bisa berjalan tanpa ada kerusuhan.


Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani dekrit pengakuan Crimea sebagai negara merdeka. Presiden Ukraina Oleksandr Turchynov menolak pengakuan tersebut.


Sebagai respons atas hal itu, AS dan Uni Eropa memberi sanksi kepada 21 pejabat Rusia dan Crimea, yaitu berupa pembekuan aset dan larangan pergi ke luar negeri.


"Cukup lega melihat tidak adanya kabar negatif yang mengejutkan (dari Ukraina). Semua yang terjadi sudah diperhitungkan," kata Terry Morris, senior vice president dari National Penn Investors Trust Company di Reading, Pennsylvania, seperti dikutip Reuters, Selasa (18/3/2014).


Investor memanfaatkan posisi saham-saham yang sudah rendah untuk berburu. Tiga indeks acuan di bursa Paman Sam yang sempat jatuh ke titik terendahnya tahun ini pun langsung melesat.


Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones melonjak 181,55 poin (1,13%) ke level 16.247,22, Indeks S&P 500 bertambah 17,7 poin (0,96%) ke level 1.858,83 dan Indeks Komposit Nasdaq menanjak 34,552 poin (0,81%) ke level 4.279,949.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!