Syarif Hasan: Pemuda Harus Lebih Banyak yang Jadi Pengusaha

Jakarta -Kabinet Indonesia Bersatu II (KIB II) akan mengakhiri masa kerjanya. Berkaitan dengan itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Syarif Hasan punya pesan khusus.

Ditemui di sela acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2014, di Gedung Bidakara, Jakarta, Syarif mengatakan bahwa kekuatan utama Indonesia saat ini terletak pada jumlah anak muda yang besar.


Untuk itu, arah pembangunan ke depan harus mampu memfasilitasi anak muda agar dapat terlibat aktif dalam peningkatan ekonomi nasional. Caranya harus didorong agar menjadi pengusaha.


"Anak muda kita kan banyak. Katanya kita punya bonus demografi dan sebagainya. Itu harus diarahkan bagaimana mereka bisa menciptakan lapangan kerja baru. Jangan hanya mengandalkan lapangangan kerja yang sudah ada, itu kan jumlahnya terbatas," papar Syarif di Gedung Bidakara, Jakarta, Rabu (30/4/2014).


Di kementeriannya sendiri, Syarif mengklaim bahwa pihaknya telah merilis berbagaikebijakan untuk mendorong masyarakat terutama generasi muda membuka lapangan kerja baru dalam bentuk UKM.


"Yang udah kita lakukan di Kementrian Koperasi dan UKM itu membuat kebijakan-kebijakan yang mendorong orang untuk mau terjun sebagai pengusaha. Sekarang sudah banyak anak muda yang menjadi miliuner," katanya.


Syarif menambahkan, bila keterlibatan generasi muda dapat ditingkatkan, maka bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia seperti yang telah diramalkan banyak lembaga nasional maupun internasional.


"Koperasi semakin bagus, UKM semakin banyak, banyak anak muda yang jadi miliuner. Ke depan, kita harapkan semakin banyak anak muda yang terjun sebagai pengusaha. Kalau itu bisa terjadi pasti negara kita lebih mantap," tegas dia.


Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, saat ini jumlah pengusaha di Indonesia baru mencapai angka 1,58% dari keseluruhan populasi. Angka tersebut masih cukup minim mengingat untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dibutuhkan sekurang-kurangnya 4% masyarakat yang memiliki profesi sebagai pengusaha.


(hds/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!