Cerita Investor Properti yang Bidik Kawasan Pinggir Jakarta

Jakarta -Konsumen hunian di pinggir Jakarta tak hanya pengguna langsung yang menempati rumah setelah mereka beli. Sebagian dari mereka juga merupakan investor properti perorangan, yang membeli hunian hanya untuk investasi agar dapat keuntungan yang besar.

Samsul Arifin, salah seorang pengunjung Pameran Perumahan REI Expo 2014 mengaku sebagai investor perorangan. Wilayah incarannya antaralain Depok, Jawa Barat.


"Pusat ekonomi Jakarta kan kebanyakan di Jakarta Selatan, nah Depok itu deket, alternatifnya (jalur akses menuju Jakarta) juga banyak. Jadinya banyak yang berburu properti ke situ (Depok)," ujar Samsul kepada detikFinance di JCC, Jakarta, Kamis (15/5/2014).


Samsul yang mengaku sebagai pedagang menyatakan minatnya untuk berinvestasi properti di Depok untuk jenis rumah tapak (landed house). Ia juga memiliki apartemen di Depok sebagai ladang investasi. Sayangnya ia tak mau menyebutkan berapa properti, sumber pendanaan, dan keuntungan yang telah didapatnya dari jual-beli hunian.


"Kalau apartemen banyak yang untuk sewa. Jadi beli untuk disewain lagi ke mahasiswa-mahasiswa, di Depok kan banyak kampus. Kalau mau beli banyak yang lebih minat bentuknya rumah. Model-model cluster gitu lagi banyak banget yang cari," katanya.


Samsul menuturkan, dibandingkan kota penyangga Jakarta lainnya seperti Bekasi, Tangerang, dan Bogor, menurutnya Depok memiliki keunggulan akses transportasi yang mudah. Alternatif jalan raya dari Depok menuju Jakarta pun juga tergolong banyak.


Selain Samsul, investor perorangan lainnya yang tak mau disebutkan namanya mengatakan juga gemar berburu hunian di pinggir Jakarta. Investor ini juga mengincar kawasan di pinggir selatan Jakarta yaitu Depok.


"Kalau punya rumah di Depok itu enak. Mau ke Bogor deket, mau ke Jakarta deket. Apa lagi ada tol baru yang mau dibangun buat nyambung yang tol di Cisalak (tol Cijago)," tutur investor itu.


Menurutnya orang kaya seperti dirinya mulai mencari kawasan-kawasan pinggir seperti Sawangan, Margonda, Cimanggis hingga ke Cibinong Bogor untuk investasi dan hunian. "Itu banyak yang minat. Makanya harganya mulai tinggi," tuturnya.


Sayangnya ia enggan menyampaikan lokasi mana saja properti yang sudah dimilikinya. Ia mengaku khawatir dikejar oleh aparat pajak. "Jangan lah, nanti kena pajak kita," kilahnya.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!