Ekonom Asing Dukung Rencana Jokowi Hapus Subsidi BBM

Jakarta -Ekonom asing mendukung rencana kebijakan calon presiden Joko Widodo dalam mengurangi subsidi BBM. Cara Jokowi menghapus subsidi BBM secara bertahap ini dianggap penting untuk kestabilan fiskal.

Menurut Ekonom dari OCBC Bank Wellian Wiranto seperti dikutip Reuters, Jumat (16/5/2014), kebijakan Jokowi itu bisa memberikan kestabilan fiskal yang berujung pada keuntungan untuk pasar surat utang negara.


Selain itu, ekonom dari Credit Suisee, Santitarn Sathirathai mengatakan, kebijakan yang bakal diambil Jokowi dianggap paling masuk akal dibanding yang lainnya.


"Pemangkasan harga adalah yang paling masuk akal," kata Santitarn Sathirathai.


Jokowi berencana menghilangkan subsidi BBM secara bertahap dalam kurun waktu 4 sampai 5 tahun, jika dirinya terpilih menjadi presiden. Siapapun yang menjadi presiden nantinya menggantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), harus menyelesaikan masalah subsidi ini.


Menurut penasihat ekonomi Jokowi, Sri Adiningsih, kenaikan harga BBM subsidi sebesar Rp 1.500 per tahun bisa dikendalikan dan bisa menghindari bentuk protes di jalanan seperti di tahun 2005 dan 2008. Adiningsih mengatakan lebih baik dananya lebih baik digunakan untuk infrastruktur seperti jalan, pelabuhan dan kereta api.


Di sisi lain, rival Jokowi sebagai calon presiden, Prabowo Subianto memperkirakan akan tetap membiarkan harga BBM subsidi seperti saat ini, tapi akan memastikan subsidi hanya boleh dikonsumsi oleh orang miskin dan kelas menengah.Next


(zul/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!