Ini Cara Pertamina Capai Target Produksi 2,2 Juta Barel Migas/Hari

Bogor -PT Pertamina (Persero) aktif melakukan akuisisi wilayah kerja minyak dan gas bumi (migas) di luar negeri, hal ini bertujuan agar produksi minyaknya dapat mencapai 2,2 juta barel setara minyak per hari (boepd) dan meraih pendapatan US$ 200 miliar pada 2025.

Senior Vice President Upstream Bussines Development Pertamina Danie S. Tampubolon mengatakan, ekspansi ke luar negeri merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan prodiksi minyak mentah.


"Pertamina menargetkan 70% akuisisi berasal dari aset di luar negeri, karena di dalam negeri jumlahnya tidak terlalu besar," kata Danie di acara Workshop Media Pertamina, di Sentul, Bogor, Kamis (15/5/2014).


Perusahaan BUMN di bidang energi ini mulai melakukan ekspansi ke luar negeri sejak Januari 2002, melalui kontrak kerjasama pada Blok 10 dan 11.1 Vietnam dengan pola kerjasama yang diawali dengan government to government. Selanjutnya diikuti dengan Blok SK-305 di Malaysia pada Juni 2003 serta Blok 3 Western Desert Irak, Blok 13 Read Sea Sudan, Blok 123-3 Sirte Onshore, Blok 17-3 Sabratah Offshore dan Blok 3 Offshore Qatar.


"Akhir Desember 2013 Pertamina juga berhasil akuisisi aset blok minyak yang ada di Aljazair dan Irak," katanya.


Ia menambahkan, dari blok minyak di Aljazair Pertamina telah peroleh sekitar 23.000 bopd dan ditargetkan sebesar 25.000 bopd tahun ini. Adapun, di Irak Pertamina memiliki hak partisipasi sebesar 10%, sedangkan produksi lapangannya ditargetkan akan meningkat dari 400.000 bopd tahun ini menjadi 1,6 juta bopd pada 2020.


"Minyak-minyak yang didapat dari sumur minyak di luar negeri kita bawa pulang ke Indonesia, tujuannya untuk meningkatkan produksi minyak nasional. Minyak dari Aljazair dibawa ke Kilang Cilacap dan Kilang Balongan," ujarnya.


Danie menambahkan lagi, perusahaannya akan memprioritaskan rencana akuisisi pada aset-aset yang dapat segera memberikan tambahan produksi minyak kepada Pertamina, yaitu blok-blok yang sudah berproduksi dan atau dalam tahap pengembangan serta memiliki cadangan minyak yang signifikan.


"Ini dilakukan untuk mencapai target produksi 2,2 juta boepd pada 2025 dengan target kontribusi mencapai 600.000 boped," tutup Danie.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!