Ini 6 Dampak Adanya Rel Ganda KA Jakarta-Surabaya Sepanjang 727 Km

Jakarta -Mulai Juni 2014, proyek rel ganda (double track) kereta api (KA) yang dibangun Kementerian Perhubungan akan beroperasi sepanjang 727 Km dari Jakarta-Surabaya. Salah satu dampaknya frekuensi perjalanan kereta api di Jawa naik 50%, 40% secara nasional dan beberapa dampak lainnya.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan mengatakan, akan ada jadwal perjalanan kereta api baru yang berlaku mulai 1 Juni 2014, atau bersamaan dengan pengoperasian jalur tersebut.


"Jadwal ini dipengaruhi sebagian besar oleh dimulainya penggunaan jalur ganda lintas utara di Jawa yang hampir selesai pada saat dimulainya jadwal baru tersebut," ujar Jonan kepada detikFinance, Kamis (15/5/2014).


Jonan menyampaikan, sampai saat ini, jalur ganda yang belum menyambung adalah dari Petak Tandes menuju Pasar Turi.


"Seluruh insan perkeretaapian menghaturkan terima kasih kepada pemerintah dan negara yang telah bersusah payah membangun jalur ganda lintas utara tersebut dengan dukungan rekan rekan KAI di seluruh lintas mulai Cirebon sampai Surabaya," jelas Jonan.


Bila jalur ganda ini beroperasi dan jadwal baru dilakukan, maka berikut pengaruhnya terhadap kereta api, seperti disampaikan Jonan:



  1. Perubahan jadwal keberangkatan hampir seluruh KA penumpang dan angkutan barang terutama yang mmelintasi Jalur Utara Jawa.

  2. Perubahan Jadwal keberangkatan yang diharapkan lebih memenuhi aspirasi pelanggan baik angkutan penumpang maupun angkutan barang.

  3. Mengurangi persilangan, sehingga mengurangi waktu dinas awak KA dan mengurangi risiko kecelakaan akibat persilangan.

  4. Memperbanyak frekuensi perjalanan KA lintas utara Jawa, sehingga kapasitas angkut barang dan penumpang akan lebih banyak lagi, yang diperkirakan dapat menambah kapasitas/frekuensi perjalanan KA di Jawa hingga 50% atau 40% secara nasional. Apabila proyek DDT (double double track) lintas Cikarang-Manggarai atau bahkan sampai Tanjung Priok dapat diselesaikan, maka kapasitas lintas di Jawa akan bertambah sekurangnya 60%

  5. Penghematan penggunaan BBM pada perjalanan yang sama sekitar 7% karena berkuranggnya persilangan/antrean dan berkurangnya waktu tempuh lintas utara rata rata 45 menit.

  6. Kesempatan angkutan penumpang maupun barang yang lebih besar di Jawa yang diperkirakan sekitar 50% tambahan dapat direncanakan secara bertahap mulai saat ini sampai 3 tahun mendatang.


(dnl/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!