Kekurangan Pilot, Maskapai Ini Batalkan 154 Penerbangan

Tokyo -Maskapai penerbangan murah asal Jepang yaitu Vanilla Air, bakal membatalkan sejumlah penerbangannya di Juni 2014. Alasannya, kekurangan pilot.

Vanilla Air, yang seluruh sahamnya dimiliki oleh maskapai penerbangan All Nippon Airways (ANA) ini, mengumumkan bakal membatalkan 154 penerbangannya, atau sepertiga dari jumlah penerbangan domestik, pada Juni 2014 atau bulan depan. Untuk penerbangan internasional tidak terganggu.


"Perusahaan tidak bisa mengamankan jumlah pilot yang bekerja, banyak kru kami yang keluar dari perusahan," kata Presiden Direktur Tomonori Ishii dilansir dari AFP, Sabtu (17/5/2014).


Pembatalan penerbangan ini, berpengaruh kepada 2.500 calon penumpang yang sudah memesan tiket. Namun, maskapai ini akan menjamin para calon penumpangnya tetap akan terbang dengan maskapai lain.


Ishii mengatakan, Vanilla Air akan kembali beroperasi penuh di Juli, dengan tambahan pilot dari ANA. Vanilla Air merupakan maskapai yang dibuat ANA, setelah gagal melakukan kerjasama dengan AirAsia tahun lalu.


Maskapai ini baru terbang Desember lalu. Ishii menyalahkan penerbangan jarak pendek Vanilla Air tidak menarik bagi para pilot. Tapi, Vanilla Air bukan satu-satunya maskapai penerbangan murah yang kekurangan pilot.


Peach Aviation, yang merupakan pesaing Vanilla Air, mengumukan akan membatalkan 2.000 penerbangannya di Oktober, karena kekurangan pilot yang memenuhi kualifikasi.


Agensi penerbangan PBB telah mengingatkan 2 tahun lalu, bahwa permintaan pilot akan bertambah dua kali lipat di 2030. Kekurangan jumlah pilot akan terjadi di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, karena industri penerbangannya akan berkembang pesat.


Di 2010, tercatat ada 460 ribu pilot berlisensi di dunia, namun kebutuhan pilot di 2030 bakal mencapai 980 ribu orang.


(dnl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!