'Investor Ingin Calon Presiden yang Bisa Beri Kepastian Hukum'

Jakarta -Indonesia akan menghadapi agenda Pemilihan Presiden (Pilpres). Hasil Pilpres tidak hanya ditunggu oleh masyarakat umum, namun juga oleh kalangan investor di dalam dan luar negeri.

"Investor menginginkan calon presiden yang bisa memberikan kepastian hukum," kata Direktur Strategis dan Portofolio Utang Ditjen Pengelolaan Utang (DJPU) DJPU, Kementerian Keuangan Schneider Siahaan kepada detikFinance, Kamis (15/5/2014)


Kepastian hukum menjadi sorotan investor, sebab terkait dengan beberapa hal seperti proyek pembangunan yang akan dan tengah dijalankan. Schneider menilai banyak proyek yang terkendala selama ini, karena lemahnya aturan.


Seperti proses perizinan, pembebasan lahan dan masalah lain yang menghambat berjalannya proyek seperti infrastruktur. "Selama ini kan banyak masalah-masalah seperti itu. Investor tidak ingin lagi. Jangan sampai ketika berinvestasi terus banyak masalah," sebutnya.


Dari kepastian hukum tersebut, juga akan membuat investor nyaman. Sehingga mampu merealisasikan investasinya dalam waktu dekat menengah hingga panjang. Ini pun juga bisa terjadinya proses reinvestasi.


"Ini yang disebut market friendly. Ada kenyamanan pasar untuk investor. Maunya hukum itu ditegakkan dan tidak jalan seenaknya. Ekspektasinya kalau Presiden seperti itu yang menang itu goodnews buat investor," ujar Scheneider.


Hingga terpilihnya Presiden baru, investor masih akan wait and see. Usai terpilih, respons pasar akan terlihat jelas pada bursa saham. Sebab kecenderungan akan masuk terlebih dahulu melalui capital market. Kemudian berlanjut ke investasi langsung atau foreign direct investment (FDI).


"Jadi perkiraan November. Dana pertama kan lewat capital market. Kalau itu kemudian baru ke FDI," tukasnya.


(mkl/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!