Hal ini dikatakan oleh Bupati Kepulauan Meranti, Riau, Irwan Nasir kepada detikFinace, Jumat (16/5/2014).
Irwan mengatakan 50% luas hutan sagu dunia ada di Indonesia, sedangkan sisanya menyebar di sejumlah negara lainnya.
"Sejak dulu nenek moyang kita sudah mengenal sagu. Sayangnya hutan sagu tidak serius dikembangkan di Nusantara ini. Pemerintah selalu berpatokan pada makanan pokok kita itu beras. Ini jelas salah besar, karena ditempat kami sebenarnya dari dulu makanan pokoknya sagu," kata Irwan.
Ia menjelaskan, potensi tepung sagu di Indonesia jika dikembangkan jauh lebih baik daripada bahan pangan lainnya. "Sampai sekarang kualitas sagu terbaik di Asia itu ada di Indonesia tepatnya di daerah kami. Tepung sagu kami yang kualitas tinggi kita ekspor ke Jepang, Thailand, Singapura," kata Irwan.
Sedangkan untuk pasaran domestik, tepung sagu asal Kepulauan Meranti dikirim ke Cirebon sebanyak puluhan ribu ton per tahun.
"Jadi kalau ada jenis makanan bahan dasar tepung sagu, seperti bakso yang ada di Jawa sana, bahannya dari kita. Kabupaten Merantilah pemasok utama tepung sagu di Indonesia ini," kata Irwan.Next
(cha/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
