Tahun Ini Pemerintah Potong Pembelian Mobil Hingga Perjalanan Dinas

Jakarta -Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan mengajukan APBN Perubahan (APBN-P) untuk tahun 2014. Ini mengingat terjadinya pergeseran asumsi makro ekonomi dalam beberapa bulan awal.

Salah satu yang difokuskan adalah, penjagaan defisit anggaran agar tidak melebihi 2,5%. Karena ada indikasi menurunnya pendapatan negara dan meningkatnya belanja hingga akhir tahun.


Dirjen Anggaran Kemenkeu Askolani menuturkan, upaya penjagaan tersebut adalah dengan pemotongan beberapa belanja. Terutama pada pagu anggaran belanja barang dan bantuan sosial serta belanja pegawai.


"Arahannya adalah pemotongan ketiga belanja itu," ungkap Askolani di kantornya, Jakarta, Rabu (14/5/2014)


Untuk belanja barang, contohnya adalah pada pembelian kendaraan dinas operasional dan biaya perjalanan dinas. Kemudian belanja pegawai seperti pada pembayaran honor tim.


"Kalau Bansos (bantuan sosial) itu kita serahkan kepada masing-masing K/L (Kementerian/Lembaga) untuk pemangkasannya," ujar Askolani.


Sementara untuk belanja subsidi akan dioptimalkan, untuk penjagaan volume BBM bersubsidi yang pada tahun ini sebesar 48 juta kiloliter (KL). Setidaknya itu cukup membantu mengurangi belanja subsidi.


"Tapi untuk penjagaannya seperti apa, kebijakannya nanti disampaikan saat pelaporan APBN-P," imbuhnya.


APBN-P akan disampaikan kepada DPR pada 20 Mei 2014. Pembahasannya akan berlangsung selama kurang lebih satu bulan hingga mendapat keputusan.


(mkl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!