Naiknya IHSG dan penguatan rupiah atas dolar AS dipicu respon positif pasar terhadap figur yang sudah memastikan diri menjadi calon wakil presiden yang akan mendampingi calon presiden yang akan bertarung dalam pemilihan presiden (pilpres) Juli mendatang. Namun penguatan ini dinilai bersifat sementara karena kondisi perekonomian nasional ke depan akan menghadapi sejumlah tantangan seperti tren perlambatan pertumbuhan ekonomi, ancaman kenaikan inflasi dan meningkatnya resiko pasar global. Sementara Wall Street dua sesi perdagangan terakhir bergerak di teritori negatif dipicu aksi ambil untung setelah menguat mencapai level tertingginya pekan ini. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street tadi malam terkoreksi masing-masing 1% dan 0,9% ditutup di 16446,81 dan 1870,85. Data produksi industri AS April lalu turun 0,6% lebih tinggi dari perkiraan naik 0,4%. Harga komoditas logam seperti nikel anjlok 6,4% menyusul naiknya cadangan inventori di LME 6,7% sejak awal tahun ini.
Mencermati perkembangan pasar global tersebut, IHSG akan bergerak variasi berpeluang menembus level 5000 namun rawan aksi ambil untung menyusul meningkatnya resiko pasar. IHSG akan bergerak dengan support di 4950 dan resisten menguji 5030.
IHSG : S1 4950 S2 4930 R1 5030 R2 5060
Saham Pilihan
TLKM 2370-2430 SoS, SL 2330
CTRA 1080-1155 TB, SL 1050
LPKR 1110-1150 TB, SL 1090
ADRO 1210-1270 TB, SL 1190
BBRI 10250-10700 SoS, SL 9950
ENRG 96-104 SoS, SL 93
BBNI 4900-5030 TB, SL 4800
(ang/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!