Demikian data Properti Residensial oleh BI, yang dikutip, Jumat (16/5/2014).
Pada data tersebut dikatakan, bunga KPR tertinggi adalah di Sumatera Utara dengan besaran 12,09%. Sementara bunga KPR terendah adalah di Kepulauan Bangka Belitung dengan besaran 8,49%.
Dalam surveinya, BI menyebutkan, 72,32% konsumen yang membeli properti residensial menggunakan cara mencicil dengan KPR dari perbankan. Sementara yang membeli lewat cara tunai adalah 12,13%, dan tunai bertahap sebesar 15,55%.
Hingga kuartal I-2014, total KPR perbankan tercatat Rp 282,36 triliun atau tumbuh 0,32% dalam 3 bulan. Tapi lebih rendah dibandingkan pertumbuhan di kuartal IV-2013 sebesar 2,21%.
Dari total KPR yang dikucurkan bank pada Januari-Maret 2014, sebanyak 3,67% masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memanfaatkan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP/subsidi) dari pemerintah, dan selebihnya (96,33%) melalui KPR biasa non FLPP.
Terkait FLPP, survei BI menyebutkan, pada kuartal I-2014 pencairan FLPP mencapai 6,48% dari total yang ditargetkan akan dikucurkan tahun ini sebesar Rp 4,5 triliun. Jadi ada 93,52% yang belum dimanfaatkan oleh MBR.
Uang tersebut cukup membiayai 90 ribu unit rumah. Keuntungan FLPP ini adalah MBR dapat menyicil rumah dengan bunga tetap 7,25% dengan jangka waktu maksimal 20 tahun.
(dnl/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!