Lawan Anggapan Makan Sagu Terbelakang, Bupati Ini Galakkan Sagu

Pekanbaru -Pemerintah Kabupetan Kepulauan Meranti, Riau sedang mengembangkan hutan tanaman industri sagu untuk mengantisiapasi kelangkaan beras nasional. Pangan sagu, pada masa lalu menjadi andalan masyarakat tepi pantai timur Sumatera, selain di Indonesia Timur.

Bupati Kepulauan Meranti, Riau Irwan Nasir mengatakan sebelum masa Orba sagu merupakan makanan pokok utama masyarakat di Meranti.


"Tapi karena ada pergeseran politik, lantas sagu terpinggirkan oleh beras. Seakan masyarakat yang makan sagu menjadi masyarakat terbelakang. Padahal masyarakat kami sejak dulu sagu menjadi andalan utama," kata Irwan kepada detikFinance, Jumat (16/5/2014)


Pihaknya kini menggalakkan warganya untuk menanam sagu. Saat ini hutan sagu terbesar yang dikelola dengan apik hanya ada di Meranti.


"Untuk apa kita bergantung pada beras kalau pemerintah sendiri masih impor. Mengapa bukan sagu yang kita galakkan. Di Papua sana juga banyak sagu, tapi tak pernah terurus," kata Irwan.


Irwan tidak setuju jika seluruh Indonesia harus memiliki sumber pangan pokok yang sama. Masing-masing daerah, sejak dulu punya makanan pokok.


"Ada yang makan pokoknya beras, ada umbian, ada jagung, dan sagu. Kenapa harus dipaksakan serentak menjadi beras. Satu sisi kita sendiri tidak memiliki kesediaan beras yang cukup. Marilah kita kembalikan seperti dulu lagi, sesuaikan daerahnya masing-masing," kata Irwan.Next


(cha/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!