Jalan awal Andi memulai usaha dilakukan pada 2007. Saat itu Sumari, ayah Andi, mengalami kecelakaan kerja di sebuah bengkel kayu dan harus menjalani operasi. Keluarganya harus menyediakan dana Rp 30-40 juta untuk biaya operasi.
Andi yang waktu itu baru duduk di semester dua kelimpungan mencari dana talangan. Sebab, dana yang dimiliki keluarganya tak mencukupi untuk biaya operasi itu dan bila ayahnya berhenti bekerja maka tak ada pemasukan bagi keluarganya.
“Waktu itu saya baru awal-awal kuliah di UI. Untuk biaya kuliah saja saya mengejar beasiswa. Makanya ketika ada kejadian kecelakaan itu saya mikirnya kuliah sambil cari duit sebanyak-banyaknya. Apa yang bisa jadi duit saya lakukan,” kisahnya dikutip dari myoyeah, Rabu (14/5/2014).
Andi pun rajin mengajar les baik di lembaga bimbingan belajar maupun secara privat. Selain itu dia juga mengikuti bermacam lomba mahasiswa mulai dari desain sampai karya ilmiah dan sempat beberapa kali menang. Tapi tetap saja penghasilannya tak cukup untuk memenuhi biaya operasi ayahnya. Dia pun kemudian mengutang ke beberapa teman hingga orangtua murid untuk memenuhi biaya operasi tersebut.
Setelah ayahnya sembuh total, Andi berpikir untuk memberikan kegiatan bagi ayahnya. Selain untuk kesibukan ayahnya, ada utang yang harus dia bayar kepada teman-temannya. Dia pun kemudian memutuskan untuk beternak kambing di tanah kelahirannya Cirebon. Pilihan ini berdasar pengalamannya ketika belajar cara beternak kambing di daerah Jakarta Utara.
Andi tak memiliki modal untuk memulai usaha, karena tabungannya tersedot untuk biaya berobat ayahnya. Dia pun kemudian mengajak temannya untuk bergabung menjadi investor dan memulai usaha peternakan kambing. Teman pertama menyanggupi dan menggelontorkan dana Rp 8 juta.Next
(ang/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
