Direktur Operasional Listrik Jawa, Bali, dan Sumatera PLN Ngurah Adnyana mengatakan, sejak kemarin malam kondisi listrik di Jakarta sudah normal dan tidak ada pemadaman.
Namun masih ada satu mesin berkapasitas 130 megawatt (MW) di PLTGU tersebut yang masih belum bisa pulih. "Bila satu mesin itu masuk lagi, itu bisa makin memperkuat sistem listrik di Jakarta," jelas Adnyana kepada detikFinance, Selasa malam (13/5/2014).
Secara umum, ujar Adnyana, sebenarnya kondisi pasokan listrik di Jawa-Bali sudah cukup aman. Dari pasokan 31 ribu MW, jumlah penggunaan hanya 23.200 MW. "Jadi surplus. Kemarin itu (mati lampu Jakarta), karena ada gangguan saja," imbuhnya.
Jakarta, ujar Adnyana, dipasok oleh sejumlah pembangkit listrik yang lokasinya berada di sekitar wilayah ibu kota. Tidak hanya PLTGU Muara Kawang, Jakarta juga mendapatkan pasokan listrik dari PLTGU Tanjung Priok, lalu ada juga PLTU Lontar 1.000 MW, dan PLTU Suralaya.
"Secara umum Jakarta dan Jawa Barat dipasokan listrik dari Jawa Tengah, dan Jawa Timur lewat jaringan 50 kV," jelasnya.
Sementara mengenai kondisi PLTGU Muara Karang yang dua hari lalu sempat rusak, Adnyana mengatakan kondisi pembangkit listrik tersebut masih andal. "Sebelum ini terakhir sempat terganggu karena banjir Pluit," ucap Adnyana.
Bila banyak pembangkit yang memasok listrik untuk Jakarta, lantas kenapa masih saja ada pemadaman? Adnyana mengatakan, matinya PLTGU Muara Karang pada Senin lalu terjadi saat beban listrik tengah tinggi.
Jadi saat PLTGU mengalami gangguan, pasokan listrik 1.500 megawatt tiba-tiba hilang, dan sulit untuk langsung digantikan. "Namun kita jaga agar mati lampu itu di daerahnya sendiri, seperti di wilayah Muara Karang dan Tangerang," jelas Adnyana.
(rrd/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
