OJK: 10 Tahun, Investor Saham Domestik di RI Nyaris Tak Bertambah

Jakarta -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sepuluh tahun terakhir jumlah investor domestik di Indonesia nyaris tidak bertambah. Jumlahnya stgnan di kisaran 480.000 investor.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, informasi tersebut diperoleh dari catatan jumlah investor baik yang berada di PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia maupun PT Kustodian Sentral Efek Indonesia tak berkembang signifikan.


"Jumlah investor di KSEI dan OJK segitu saja cuma 480.000, angka tidak pernah maju dalam 10 tahun terakhir, tidak ada perkembangan signifikan, padahal potensi basis investor Indonesia banyak," kata Muliaman dalam acara Capital Market Awards 2014, di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa (13/5/2014).


Padahal, kata Muliaman, Indonesia punya peluang besar untuk menarik investor bukan hanya domestik, tetapi juga investor global yang dilihat terutama dari potensi pertumbuhan ekonomi tanah air yang masih cukup menjanjikan.


Sayang, kata Muliaman, jumlah perusahaan Indonesia yang mau melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pun masih sangat minim. Hal ini mengkibatkan pilihan portofolio investasi yang dapat dikoleksi pun masih terbatas.


"Indonesia hanya 493 perusahaan, Malaysia 1.000 perusahaan, Singapura sudah 700-an lebih yang melantai di bursa," ungkapnya.


Untuk itu, dirinya meminta agar BEI dapat melakukan peningkatan jumlah emiten dalam rentang yang lebih agresif lagi. Menurutnya, target 30 emiten baru per tahun yang selama ini dicanangkan BEI masih sangat kurang.


Muliaman bahkan menantang BEI untuk memasukkan 200 perusahaan baru setiap tahunnya untuk mencatatkan sahamnya di papan perdagangan tanah air.


"BEI tidak nendang, target hanya 30 perusahaan setiap tahunnya, harusnya targetnya 100-200 perusahaan yang masuk ke pasar modal. Harus ada ekstra upaya besar," tegas dia.


Menurut Muliaman, target ini bukan hal yang tercapai mengingat banyak sekali perusahaan dengan kinerja yang baik yang masih belum tercatat di papan perdagangan. "Indonesia punya sekitar 10.000 lebih perusahaan, cari saja 100 perusaahan per tahun, sangat mudah," tandas dia.


(dnl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!