Wamendag Ibaratkan Sawit RI Seperti Industri Pesawat Airbus di Prancis

Jakarta -Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi menjelaskan arti penting produk minyak sawit bagi Indonesia. Pentingnya industri sawit di Indonesia sama pentingnya dengan industri pesawat Airbus di Prancis, industri otomotif di Jerman, atau industri jasa keuangan di Inggris yang menyumbang devisa dan menyerap banyak tenaga kerja.

“Minyak sawit bagi Indonesia tidak hanya penting bagi perekonomian nasional, namun menjadi sarana pula bagi pengentasan kemiskinan, pembangunan pedesaan dan sumber mata pencaharian bagi petani,” kata Bayu dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/06/2014).


Sebagai produsen dan eksportir terbesar minyak sawit dunia, Indonesia merupakan salah satu produsen minyak sawit bersertifikat ramah lingkungan atau Rountable Sustainable Palm Oil (RSPO). Namun hingga saat ini tercatat baru 16% dari produksi minyak sawit dunia memiliki sertifikasi RSPO.


“Dari 9,7 juta ton minyak sawit yang bersertifikasi RSPO, Indonesia menyumbang sekitar 48% atau 4,6 juta ton produksi minyak sawit bersertifikasi (certified sustainable palm oil/CSPO) RSPO," jelas Bayu.


Produk sawit khususnya minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) sangat penting bagi ekonomi Indonesia terutama untuk menyumbang devisa ekspor. Industri perkebunan kelapa sawit juga memberikan lapangan kerja yang cukup luas di Indonesia.


"Bagi Indonesia, industri sawit di Indonesia sangat strategis. Hampir 20 juta tenaga kerja baik langsung maupun tidak langsung berkecimpung dalam industri sawit dan memberikan kontribusi pendapatan devisa sebesar US$ 19,1 miliar tahun 2013 sehingga sawit memegang peranan penting dalam pengentasan kemiskinan. Tiga petani yang ikut serta (ke Berlin/Jerman) pada kegiatan diplomasi ini adalah bukti pentingnya peran sawit bagi peningkatan kesejahteraan," tutur Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Bachrul Chairi.


Bachrul menyampaikan hal itu pada acara working lunch dengan stake holder palm oil di KBRI Berlin beberapa waktu lalu. Presentasi Bachrul mengenai Sustainable Palm Oil Development in Indonesia.


Sawit merupakan sumber nabati yang paling produktif untuk dunia. Hal ini karena dibandingkan dengan sumber nabati lainnya karena dapat menghasilkan 5-6 ton/tahun/hektar atau lebih dari 10 kali lipat, dan hanya membutuhkan 1% lahan dari 1,5 miliar hektar lahan pertanian untuk menyuplai 31% kebutuhan minyak nabati dunia.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!