Penjualan Ritel di Mal Turun 5%-10% Awal Bulan Puasa

Jakarta -Tingkat penjualan ritel terutama di pusat-pusat perbelanjaan (mal) termasuk di Jakarta mengalami penurunan di awal-awal Bulan Puasa. Penyebabnya, konsumen masih fokus pada aktivitas awal Puasa dan belum banyak perusahaan memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) Lebaran.

"Memang turun tipis, turun lumayan 5%-10%," kata Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan kepada detikFinance, Minggu (6/7/2014)


Stefanus mengatakan lesunya penjualan ritel di mal antara lain bidang usaha restoran, sedangkan sektor ritel untuk kebutuhan pokok supermarket/hipermarket justru naik. Sedangkan untuk sektor ritel produk pakaian relatif masih bagus karena terbantu ada program Jakarta Great Sales di 74 mal Jakarta.


Ia mengatakan penurunan penjualan di mal pada awal Puasa biasa terjadi, apalagi tahun ini dibarengi dengan kegiatan persiapan Pemilihan Presiden (Pilpres)


"Awal Puasa dan ada Pilpres, jadi konsentrasi orang agak kurang terhadap pembelian barang-barang," katanya.


Stefanus optimistis, tren lesunya penjualan ini akan berakhir pada minggu kedua bulan Puasa. Apalagi beberapa perusahaan sudah mulai membagikan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para pekerjanya.


"Minggu pertama orang lebih banyak buka Puasa di rumah, biasanya minggu kedua baru akan ramai, dan sudah ada THR orang mulai belanja, sekarang yang ramai supermarket," katanya.


Dalam aturan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, ketentuan pemberian THR diberikan paling lambat H-7 sebelum Lebaran atau sekitar tanggal 20 Juli 2014.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!