Chatib Basri Sebut Kenaikan Harga Tak Akan Bantu Atasi Jebolnya Kuota BBM Subsidi

Jakarta -Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri menegaskan opsi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi di akhir 2014 tak akan efektif mengerem konsumsi BBM di masyarakat.

Ia berkeyakinan meski ada kenaikan harga BBM subsidi, kuota 46 juta kiloliter akan tetap jebol di tahun ini. "Dalam jangka waktu pendek, perubahan itu belum akan terjadi," kata Chatib di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (2/9/2014)


Chatib beralasan, masyarakat tetap akan membutuhkan BBM subsidi untuk kendaraannya. Meski harga BBM subsidi sudah dinaikkan, masyarakat akan tetap membelinya.


"BBM itu barang in-elastis, seperti beras yang kalau harganya naik juga tetap akan dimakan (dibeli)," sebutnya.


Menurutnya, ada tiga langkah yang bisa dilakukan oleh pemerintahan baru mendatang, ketersediaan kebijakan BBM subsidi. Kebijakan itu antaralain Perubahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu), revisi APBN Perubahan 2014 dan penggunaan pasal 34 dalam APBN Perubahan 2014, untuk menambah kuota BBM subsidi dengan persetujuan DPR.


"Pasal 34 itu adalah terkait dengan kondisi darurat," kata Chatib.


Dalam waktu dua bulan, salah satu dari tiga langkah tersebut dapat dilakukan oleh pemerintah baru, tentunya dengan pembicaraan dengan DPR. Namun ketentuannya hanya bisa dilakukan setelah ada kepastian kuota BBM subsidi sudah terlampaui.Next


(mkl/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!