Ongkos Bawa Barang dari Jawa-Sulawesi Lebih Mahal 200% daripada Jawa-AS

Jakarta -Biaya logistik di Indonesia termasuk salah satu yang termahal di dunia. Jika dibandingkan dengan ongkos angkut dari negara yang jauh ke Indonesia, biayanya masih sangat murah daripada biaya logistik antar pulau di Indonesia.

Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan Kadin Indonesia Franciscus Welirang mengatakan, seluruh produk pertanian mayoritas disalurkan ke Pulau Jawa termasuk berasal dari impor.


Pria yang akrab dipanggil Franky ini mengungkapkan kondisi tersebut terjadi karena pulau lainnya mengalami hambatan karena minimnya infrastruktur sehingga membuat biaya logistik sangat mahal. Bahkan ongkos angkut dari Jawa ke Sulawesi 200% atau tiga kali lipat lebih mahal daripada Jawa ke Amerika Serikat (AS).


"Seluruh produk pertanian mayoritas larinya ke Pulau Jawa. Ke Sulawesi harus mengangkut lama harganya mahal, sama dengan angkut dari AS ke Jawa. Kita harganya 3 kali lipat lebih mahal, ini tantangan, akhirnya kita tidak bisa mengembangkan, biaya angkutan jadi kendala," ujar Franky di Acara Refleksi MP3EI di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (4/9/2014).


Selain itu, Franky menjelaskan, masih tingginya angka impor produk-produk pertanian Indonesia. Ini disebabkan kurang siapnya infrastruktur pertanian untuk bisa menghasilkan produk-produk pertanian lebih banyak dan berdaya saing.


"Indonesia impor 3 juta ton jagung per tahun. Ketahanan pangan, itu musiman. Kebijakan pemerintah harus memperhatikan juga pasca panen. Kita masih memperjuangkan bagaimana bisa menyimpan produk kita lebih lama agar sampai ke konsumen masih baik. Ini realita di lapangan. Kita harus eksploitasi petani kalau pangan kita mau maju," kata Franky yang juga menjabat sebagai ketua Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) periode 2014-2017.


(drk/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!