Tanri Abeng-Robby Djohan: Dirut Garuda Pengganti Emir Harus Dari Internal

Jakarta -Masa jabatan Emirsyah Satar sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) segera berakhir pada penghujung tahun ini. Sosok baru mulai dicari untuk menempati posisi yang akan kosong ini. Mantan BUMN, Tanri Abeng mengatakan, sebaiknya pengganti Emir adalah sosok yang berasal dari internal Garuda.

"Akan lebih baik internal. Eksternal itu ada banyak, tapi harus memiliki latar belakang keuangan baik," Tanri usai menghadiri acara peluncuran buku 'Transformasi Garuda: From One Dollar to Billion Dollars Company' di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (4/9/2014).


Pandangan ini didasari pada pertimbangan, untuk mengelola pendanaan Garuda yang semakin besar, diperlukan sosok yang benar-benar paham dengan kondisi keuangan perusahaan itu sendiri.


Karena bila salah dikelola oleh orang baru yang tidak memahami seluk beluk keuangan perusahaan, dikhawatirkan akan berbahaya bagi maskapai plat merah tersebut.


"Kalau enggak mengerti seluk beluk keuangan akan berbahaya, misal ekspansi besar-besaran, terus market shock, investasi bisa bahaya," kata dia.


Hal senada diungkapkan oleh mantan direktur utama Garuda Indonesia, Robby Djohan. Ia juga bilang kalau pemimpin Garuda harus dari internal. "Sementara ini dari internal banyak yang baik, jadi diberikan kesempatan dari dalam dulu yang bisa mengerti kondisi perusahaan. Kalau pemerintah hanya tinggal awasi apa yang bisa dilakukan apalagi," kata dia dalam kesempatan yang sama.


Namun ia memiliki catatan, bahwa Dirut baru Garuda harus memiliki kemampuan mengelola perusahaan yang lebih dari Emir. "Aturannya itu kan, kamu harus cari pengganti lebih baik dari kamu kalau kurang dari kamu, maka mimpi begitu besar itu akan sirna," sambungnya.


(dnl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!