"Masyarakat, apalagi masyarakat ke bawah itu tak mengerti MP3EI itu apa. Dampaknya masyarakat kita tidak peduli atau tidak mendukung sama sekali proyek-proyek yang ada di MP3EI," ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada acara 'Refleksi 3 Tahun Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025', di Jakarta Convention Center, Jumat (5/9/2014).
Ganjar mencontohkan, seperti proyek pembangkut listrik tenaga uap (PLTU) Batang di Jawa Tengah berkapasitas 2 x 1.000 MW. Proyek ini sejak 2011 sampai sekarang terkendala masalah pembebasan lahan.
"Masyarakat tidak mau dukung, karena mereka tidak tahu kalau dampaknya proyek salah satu dari MP3EI ini tidak terbangun, dampaknya besar bagi mereka, kekurangan listrik. Mereka justru memilih menaikkan harga tanahnya, tanah makin mahal infrastruktur tak terbangun," katanya.
Untuk itu, agar proyek-proyek di MP3EI dapat dimengerti masyarakat, dirinya dan lapisan pimpinan mulai dari presiden, menteri, gubernur, bupati dan tokoh masyarakat, harus akitf melakukan sosialisasi, betapa pentingnya proyek-proyek tersebut bagi negara ini.
"Proyek-proyek MP3EI itu bukan penting atau tidak penting, dilanjutkan atau tidak dilanjutkan, tapi proyek tersebut kita butuh," ucapnya.
Ia menambahkan, infrastruktur itu harus ada dan dikembangkan, karena dibutuhkan banyak pihak. Seperti jembatan Comal, yang kecil bentuknya, tapi sedikit saja terganggu dampaknya luar biasa.
"Saya perkirakan inflasi kita membengkak karena Comal kemarin terganggu, karena manajemen logistik tidak lancar. Jadi bagaimana infrastruktur lain terbangun agar ada alternatif lain, tidak tergantung pada satu jembatan saja," tutupnya.
(rrd/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
