Habibie: Saya Ingin Kabinet Pro Rakyat, Bukan Pro Partai

Jakarta -Saat mengisi dialog dalam acara bertemakan sumber daya manusia (SDM) dan kaitannya dengan IPTEK, mantan Presiden BJ Habibie menyatakan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) merupakan ujung tombak generasi muda Indonesia.

Hal ini disampaikan Habibie di depan sejumlah mahasiswa perguruan tinggi di seminar bertema Refleksi Tiga Tahun Pelaksanaan Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di JCC, Jakarta, Rabu (3/9/2014).


"Generasi penerus itu siapa? Anda. Ujung tombaknya siapa? Itu Pak Jokowi," tegas Habibie yang disambut riuh tepuk tangan mahasiswa.


Dalam pidatonya itu juga, Habibie mengisahkan saat dirinya menjabat sebagai Presiden. Saat itu dia tak mau memilih menteri yang berurusan dengan politik.


"Saya ingin kabinet yang pro rakyat, bukan pro partai," tegasnya.


Mantan Menristek ini juga bercerita mengenai ilmu pengetahuan dan tekonologi (IPTEK). Pengembangan IPTEK menurut Habibie penting, terutama untuk memberikan nilai tambah terhadap suatu produk. Tanpa IPTEK, produk itu tak berarti apa-apa.


Dia mengisahkan, ada satu produk mobil yang dihargai Rp 100 per kg dan mobil lainnya dihargai Rp 1.000 per kg. Yang membedakan hal itu adalah IPTEK.


"Proses yang dibutuhkan yang dilalui oleh harga 100 yang satu harga 1.000 itu namanya proses nilai tambah. Masuknya adalah IPTEK. Dan keluarnya sesuatu yang bernilai lebih tinggi," tutupnya.


(drk/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!