Sudah Punya Gaji Rp 9 Juta/Bulan, Pegawai Ini Masih Sulit Punya Rumah

Jakarta -Mempunyai rumah sendiri menjadi dambaan semua orang terutama yang sudah berkeluarga. Namun untuk mendapatkannya butuh dana yang tak sedikit sehingga perlu ada skema kredit pemilikan rumah (KPR).

Meski sudah ada skema KPR, tak semua orang beruntung bisa melakukan KPR dengan berbagai alasan. Misalnya gaji yang tak cukup atau rumah yang diidamkan tak sesuai keinginan, dan banyak lainnya.


Pembaca detikFinance, bernama Aulya Elyasa mencoba berbagi pengalamannya, yang sudah 2 tahun mencari rumah, namun hingga kini belum juga berhasil. Akhirnya kini ia masih harus mengontrak rumah.


Aulya berkeyakinan naiknya harga barang-barang, biaya listrik naik, bbm naik yang berpengaruh ke seluruh bidang dan jasa membuat mereka dengan gaji Rp 5 - 10 juta per bulan sekalipun akan sangat kesulitan untuk bisa membeli sebuah rumah.


"Saya memiliki 1 orang istri dan 2 orang anak yang masih batita. Penghasilan Rp 9 juta/bulan," tulis Aulya dalam surat elektroniknya, Jumat (5/9/2014)


Ia mencoba menghitung pengeluarannya, yaitu:



  • Kebutuhan keluarga Rp 4,5 juta termasuk susu anak dan popok, elpiji serta untuk makan sehari hari

  • Transportasi untuk kerja Rp 1 juta (Bekasi - Jakarta) sehari Rp 40.000 (naik ojek 2 kali, bus besar 2 kali, angkot 2 kali)

  • Makan siang - sore di kantor Rp 500.000 (sehari Rp 20.000)

  • Bayar telepon, listrik, PAM, dan iuran keamanan Rp 1,5 juta sebulan.




"Total pengeluaran bulanan saya Rp 7.500.000,- dengan angka demikian sisa penghasilan saya yang bisa saya simpan perbulan adalah 1.500.000," katanya.Next (zul/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!