BI menilai besaran suku bunga acuan tersebut masih sejalan dengan perkiraan inflasi 3,5-5,5% untuk 2014. Juga masih mendukung untuk mencapai tingkat defisit transaksi berjalan (current account deficit) yang sehat.
"Kebijakan tersebut konsisten dengan upaya untuk mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5% plus minus 1 pada 2014 dan 4% plus minus 1 pada 2015. Serta menurunkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat," sebut pernyataan tertulis BI, Selasa (7/10/2014).
Pelaku pasar sudah memperkirakan BI Rate yang ditahan. Misalnya Mandiri Sekuritas dalam risetnya menyebutkan belum ada alasan yang kuat bagi BI untuk menaikkan suku bunga.
"Kondisi fundamental makro ekonomi masih tetap kuat. Termasuk posisi inflasi, perdagangan, utang luar negeri, dan cadangan valas," sebut riset itu.
(hds/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!