Resmikan Pelabuhan Ikan Sibolga, CT: Ekonomi Laut Belum Dioptimalkan

Sibolga -Indonesia sangat kaya akan potensi ekonomi di sektor maritim dan kelautan. Namun hingga kini, orientasi pengembangan ekonomi masih berpusat di sektor darat.

"Laut adalah sumber ekonomi yang belum kita manfaatkan sepenuhnya. Selama ini, walaupun negara kita hampir tiga perempatnya adalah lautan, dan seperempatnya daratan, tapi orientasi penbangunan ekonomi kita masih pada daratan," kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Chairul Tanjung, saat meresmikan dermaga laut Sibolga, di Sibolga, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Sabtu (11/10/2014).


Pria yang akrab disapa CT ini mengatakan, mengembangkan ekonomi di darat memang jauh lebih mudah, dan cenderung tak melalui proses yang sulit seperti di sektor maritim dan kelautan.


"Kenapa seperti itu? Karena lebih mudah becocok tanam di darat, membangun industri di darat, itu lebih mudah. Tapi potensi ekonomi laut, pada dasarnya jauh lebih besar," tambahnya.


Meski demikian, CT mengatakan, potensi kelautan mesti terus digenjot. Pemerintah punya program mengembangkan blue economy, atau ekonomi kelautan. Dari situ menurutnya, banyak potensi ekonomi yang tak pernah habis.


Dalam istilah ekonomi baru sekarang dikenal namanya blue economy. Itu adalah ekonomi yang berbasis di tatanan biru di laut.


Dari laut bisa dihasilkan komunitas pangan yang tak pernah habis-habisnya. Ikan, rumput laut dan banyak lagi aktivitas pangan dari laut. Energi sama, masih banyak yang belum kita manfaatkan dari laut. Ada gas, minyak, bahkan bisa listrik.


"Oleh karenanya, saya ingin berpesan kepada Bapak bupati, wakil bupati, dan seluruh masyarakat, yang khususnya mengandalkan kehidupan dari laut, potensi kelautan akan menbuat lebih sejahtera," tuturnya.


Dalam kesempatan ini juga, CT meresmikan dermaga laut penangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan Sibolga, Sumatera Utara. Dana pembangunan dermaga ini mencapai lebih dari Rp 100 miliar yang berasal dari pinjaman Asian Development Bank (ADB) dan APBN.


(zul/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!