Bankir Yakin Politik Kembali Adem Setelah Jokowi Jadi Presiden

Jakarta -Kondisi politik Indonesia saat ini tidak stabil karena pertarungan dua kubu di parlemen. Imbasnya, investor menarik dananya di pasar keuangan dan membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) dan rupiah anjlok. Namun kondisi politik akan kembali reda setelah Joko Widodo (Jokowi) dilantik menjadi presiden.

Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Nasional (Perbanas) Sigit Pramono mengatakan, kondisi pasar keuangan dalam negeri sebenarnya banyak dipengaruhi faktor eksternal, utamanya kondisi ekonomi di Amerika Serikat (AS).


Namun, kisruh politik di tanah air menambah tekanan negatif terhadap kondisi ekonomi Indonesia.


"Itu (kondisi politik) menambah buruk. Faktor eksternal di Amerika Serikat yang belum stabil. Kebijakan di sana (AS) bisa sedot likuiditas dunia. Sehingga ada pengaruh kepada rupiah dan IHSG," kata Sigit di sela acara Indonesia Knowledge Forum III yang diadakan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (9/10/2014).


Kondisi politik menurut Sigit, akan segera membaik pasca pelantikan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK). Karena pengaruh politik di Indonesia hanya bersifat temporer alias sementara.


"Yang terjadi perkembangan politik lebih pada jangka pendek. Nanti ada pelantikan baru kita ekspektasi ke depan," jelasnya.


(feb/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!