Subsidi BBM Tak Masalah Bila Produksi Minyak 1,5 Juta Barel/Hari

Jakarta -Subsidi bahan bakar minyak (BBM) jumlahnya makin besar, hingga ratusan triliun dan tidak tepat sasaran. Tidak masalah pemerintah memberikan subsidi BBM, asalkan produksi minyak Indonesia mencapai 1,5 juta barel/hari.

"Secara kebijakan, subsidi BBM ini kita salah. Kalau produksi minyak kita 1,5 juta barel per hari itu tidak masalah," kata Ekonom Senior Standar Chartered Bank, Fauzi Ichsan saat berdiskusi di Restoran Jambal Roti, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (11/10/2014).


Sayangnya, saat ini pemerintah tidak mampu memproduksi minyak mentah hingga 1,5 juta barel per hari. Bahkan jumlah produksi minyak mentah sekarang di bawah 800 ribu barel/hari, sehingga perlu impor.


"Masalah kita cukup besar, yaitu BBM dan defisit APBN. Dengan terus naiknya subsidi BBM dan pembangunan infrastruktur yang serius. Kita ini hanya produksi 800.000 barel per hari, konsumsi 1,5 juta barel per hari. Dibeli Rp 12.000 per liter dijual hanya Rp 6.500 per liter, selebihnya itu subsidi. Subsidi dinikmati kelas menengah dan orang kaya," paparnya.


Fauzi menilai positif rencana Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) yang akan menaikkan harga BBM subsidi sebesar Rp 3.000 per liter di November 2013. Lewat kebijakan ini, masih ada ruang fiskal dan defisit APBN tidak begitu besar.


"Sinyalnya positif akan naik katanya November 2014 sebesar Rp 3.000 per liter," katanya.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!