Karena Subsidi BBM, Orang Kaya dan Miskin di RI Makin Timpang

Nusa Dua -Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) disebut menjadi salah satu penyebab ketimpangan kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Orang kaya bisa makin cepat kaya. Sedangkan orang berpenghasilan menengah dan miskin tertahan menjadi kaya.

Demikian diungkapkan Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjoengoro, usai menghadiri seminar bertajuk Growth Strategy for a Rising Indonesia di Hotel Nikko, Nusa Dua, Bali, Sabtu (11/10/2014).


Bambang memberikan contoh, kehidupan masyarakat kelas atas atau orang kaya dan menengah yang hidup di ibu kota. Untuk orang kaya, dengan mengkonsumsi BBM bersubsidi seperti premium, akan terjaga pendapatannya tetap tinggi.


"Kalau orang kaya yang mampu pasti beli premium itu kan pendapatan riilnya akan naik, karena dia beli murah, padahal uangnya banyak," ujarnya.


Sementara kelas masyarakat lain, harus menerima pendapatan yang cenderung datar atau stagnan. Kondisi ekonominya mungkin tidak akan turun, tapi sulit untuk mengejar pendapatan orang kaya.


"Orang miskin juga membeli BBM subsidi, dengan uang pas-pasan. Ia tetap kondisinya baik-baik saja tapi ketinggalan dibandingkan orang kaya menikmati barang murah tadi," paparnya.


Maka dapat disimpulkan, dari kebijakan subsidi BBM timbul ketimpangan pendapatan pada masyarakat. Bambang menyebutkan ini sebagai pertumbuhan ekonomi yang tidak adil.


"Itu adalah contoh simple, ada kebijakan yang mendorong pelebaran ketimpangan," tegasnya.


(mkl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!