Politik RI 'Panas', Arifin Panigoro: Lama-Lama Saya Investasi ke Negara Lain

Jakarta -Suhu panas politik dalam negeri membuat khawatir para pengusaha. Bila terus dibiarkan akan mempengaruhi investasi dan ekonomi Indonesia.

"Menurut saya ini kan masalah kalah di pemilu presiden, kemudian karena di pemilihan legislatifnya dia bisa sapu bersih teruslah dibuat mau bikin susah. Kalau marah-marah terus lama-lama mati sendiri dia," kata Pengusaha nasional pemilik Medco Group Arifin Panigoro, ditemui di Universitas Paramadina, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (11/10/2014).


Menurutnya, iklim panas politik Indonesia saat ini harus dihentikan. Apabila terus dibiarkan investor tidak akan mau investasi di Indonesia.


"Ya iya lah, sekarang saya saja wait and see. Tapi kalau lama berlangsungnya, saya bisa investasi dan pergi ke negara lain," ungkapnya.


Arifin menegaskan, Indonesia saat ini sangat butuh investasi besar-besaran, terutama dalam mencukupi kebutuhan energinya, seperti listrik dan BBM serta gas bumi.


"Kita itu sedang krisis, 2018 kita bakal jadi importir terbesar di dunia mengalahkan Amerika Serikat. Penduduk kita 235 juta jiwa, butuh listrik banyak, butuh BBM banyak juga," katanya.


"Kita harus bangun banyak sekali pembangkit, tapi pada kenyataanya, seperti PLTP (pembangkit listrik tenaga panas bumi) Sarulla 20 tahun lebih macetnya. PLTU Mulut Tambang itu 30 tahun mandek, sekarang PLTU Batang 2 x 1.000 megawatt yang hanya permasalahan pembebasan lahan 24 hektar lagi nggak selesai-selesai itu PLTU. Tinggal tunggu saja giliran Jakarta 3 tahun lagi byar-pet," tandasnya.


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!