Selain BBM, Kenaikan Biaya Admin Kartu ATM Juga Sumbang Inflasi

Jakarta -Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi 1,5% pada November 2014. Dengan demikian, inflasi secara tahunan (year-on-year) adalah 6,23%. Kemudian inflasi sepanjang Januari-November 2014 (year to date) tercatat 5,75%.

Suryamin, Kepala BPS, mengatakan inflasi November 2014 sangat kental dengan dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.


"Bensin andil inflasinya 0,47%, perubahan harga 12,18%. Karena kebijakan pemerintah menaikan harga BBM sebesar Rp 2.000/liter. Namun tidak sama seluruh kota, Karena ada penurunan harga untuk BBM non subsidi," papar Suryamin dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin (1/12/2014).


Kenaikan harga BBM, lanjut Suryamin, mempengaruhi sejumlah kelompok pengeluaran lain. Misalnya tarif angkutan dalam kota, yang mengalami kenaikan 29%.


Sementara tarif angkutan antar kota naik 6,07%. "Ada penyesuaian tarif karena kenaikan harga BBM," ujar Suryamin.


Selain itu, tambah Suryamin, ada sejumlah komoditas yang menyumbang inflasi. Seperti adalah cabai merah, yang mengalami kenaikan harga sampai 44,97% karena kekurangan produksi.


Harga cabai rawit juga naik sampai 65,49% akibat hal yang sama. Beras juga menyumbang inflasi dengan kenaikan harga 1,47% karena masa paceklik.Next


(hds/hen)