Hujan Deras, JK Batal Kunjungi Waduk Terbesar di Jawa Timur

Malang -Usai melihat langsung proses inseminasi atau proses pengambilan air mani sapi secara langsung di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Malang, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) rencananya akan melanjutkan rute blusukannya ke waduk terbesar di Jawa Timur Karang Kates. Sayangnya hal itu tidak terwujud karena hujan deras yang mengguyur daerah Malang dan sekitarnya.

Gagal berunjung ke Waduk Karang Kates, JK kemudian mengumpulkan pihak-pihak terkait di kediaman Bupati Malang Rendra Kresna. Hadir di antaranya adalah Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil, perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPU-Pera) dan Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji.


Dalam pertemuan itu, JK mendengarkan paparan dari Nur Pamudji terkait potensi pembangkit listrik di waduk tersebut. Dua pembangkit listrik tenaga air (PLTA) tambahan rencananya akan dibangun dengan kapasitas 200 juta KwH/tahun. Namun proyek ini masih terkendala salah satunya karena Penyertaan Modal Negara (PMN) yang belum dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).


"Proyek ini rencananya 2014 tapi masih ada beberapa masalah yang menghambat pembangunan," kata Nur di depan JK, Sabtu (6/12/2014).


Usai mendengar langsung paparan Nur, JK langsung menanggapi. Menurut JK pembangunan pembangkit listrik tidak boleh berhenti karena selain mengakibatkan krisis listrik, kondisi ini menjadi peluang bagus untuk para pedagang minyak.


"Kalau stop pembangunan pembangkit, ada dua masalah ditimbulkan. Pemadaman atau subsidi listrik akan ratusan triliun karena harus pakai diesel. Nah itu pedagang minyak senang, negara menderita," katanya.


Maka dari itu proyek 35.000 mw yang sudah direncanakan segera direalisasikan. Di samping itu pembangkit harus berbahan bakar non minyak atau gabungan (mix energy) yaitu air, geotermal atau energi alternatif lainnya sesuai dengan potensi di daerah tersebut. Menurutnya tidak mungkin pembangkit listrik di Indonesia selalu mengandalkan batu bara saja.


"Listrik itu harus dengan mix energi. Penduduk bertambah, konsumsi naik dan dibutuhkan listrik besar-besaran. Sekarang ada batubara kalau nanti itu diteruskan, maka disribusinya yang jadi masalah, ada lingkungan juga," paparnya.


Usai pertemuan itu, JK segera mengakhiri pembicaraan. Pertemuan antar tokoh itu berlangsung cukup singkat dari pukul 16.00 sampai dengan 16.30 WIB. Dari lokasi, JK langsung menuju Bandara TNI AU Abdul Rachmat Saleh untuk kembali ke Jakarta dan mengakhiri blusukannya di Jawa Timur.


(mkl/wij)