Ledakkan Kapal Maling Ikan, Freddy Numberi: Rata-rata Pakai Molotov

Jakarta -Freddy Numberi, mantan Menteri Kelautan Perikanan di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) I, merupakan penggagas penenggelaman kapal nelayan asing pelaku pencurian ikan di perairan Indonesia. Setidaknya ada sekitar 60 kapal nelayan asing ilegal yang pernah ditenggalamkan pada era kepemimpinannya.

Proses peledakan kapal-kapal tersebut, kata Freddy, cukup sederhana. Cukup melempar bom molotov atau bom buatan ke arah mesin kapal, selanjutnya kapal akan terbakar dan tenggelam dengan sendirinya.


"Waktu itu kita serahkan kepada komandan kapal. Cukup sederhana, kita masukkan peledak ke kamar mesin. Rata-rata pakai bom molotov," kata Freddy kepada awak media di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (5/12/2014).


Kapal-kapal yang diledakkan, kata Freddy, tidak sembarangan. Kapal yang betul-betul terbukti menangkap hasil laut di perairan Indonesia tanpa dokumen resmi yang akan ditenggelamkan.


Jika kapal tersebut memiliki izin tangkap namun melanggar area penangkapan, lanjut Freddy, maka akan dikenakan sanksi selain peledakan kapal. Para awak kapal akan dideportasi ke negara asal.


"Kru 300 orang dipulangkan pakai pesawat TNI. Mereka melakukan aktivitas ilegal. Kegiatan seperti ini nggak bisa ditoleransi," tegasnya.


Meski demikian, tidakan tegas semacam ini memang perlu komunikasi yang baik kepada negara asal kapal nelayan. Jika tidak hati-hati, bisa merusak hubungan baik kedua negara.


"Kapal ditenggelamkan itu bagus untuk gaung ke dunia internasional. Tapi kalau nggak dilakukan hati-hati bisa ganggu hubungan. Kalau penjelasan dan argumentasi jelas, mereka biasanya terima," papar Freddy.


(feb/hds)