Cerita Investor Saham Bakrie, Raib Rp 2,9 Miliar Gara-gara BUMI

Jakarta -Kinerja saham perusahaan Grup Bakrie mulai meredup pasca krisis ekonomi global 2008. Tak sedikit investor yang merugi gara-gara taruh uang di saham-saham Grup Bakrie.

Salah satu saham yang mengalami koreksi tajam adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Sahamnya pernah menyentuh harga tertinggin Rp 8.750 per lembar pada 10 Juni 2008, atau sebelum krisis ekonomi.


Pasca krisis, ditambah harga batu bara yang lesu dan utangnya yang menggunung, harga saham BUMI terus menerus kena koreksi. Sampai penutupan perdagangan hari ini saham BUMI berada di level Rp 78 per lembar.


Salah satu trader di Bursa Efek Indonesia (BEI), Zainal Tahir, mengalami kerugian cukup besar gara-gar investasi di saham-saham perusahaan Bakrie. Beberapa saham yang pernah masuk portofolionya adalah BUMI, PT Energi Meda Persada Tbk (ENRG), dan PT Bakrieland Development Tbk (ELTY).


"Kalau saham BUMI saya main dari tahun 2007 di harga Rp 4.159 selembar. Pernah mengalami sampai Rp 8.500 selembar, tapi terus kolpas waktu krisis," ujarnya ketika dihubungi detikFinance, Kamis (5/12/2014).


Ia mengaku, sebelum krisis, ia diberi saran oleh analis bahwa saham BUMI masih bisa naik hingga Rp 12.500 selembar karena cadangan batu baranya yang berkualitas bagus dan produksinya yang terus naik.


Untuk itulah ia sampai real menjual harta dan propertinya untuk membeli saham BUMI. Apa mau dikata, ekonomi dunia mengalami krisis pada 2008 sehingga harga saham-saham berjatuhan.Next


(ang/ang)