Investor Ini Setia Pegang Saham Tambang Bakrie Sampai Harganya Naik Lagi

Jakarta -Kinerja saham tambang milik Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terus merosot. Bahkan harganya hampir mencapai titik terendah di Rp 50 per lembar.

Yang terbaru, Standard & Poor's (S&P) menurunkan peringkat utang BUMI menjadi default (D) dari sebelumnya selective default (SD).


Lembaga pemeringkat internasional itu memprediksi perusahaan Grup Bakrie itu tidak akan menyelesaikan utang-utangnya setidaknya dalam enam bulan ke depan.


Meskipun terus diganjar sentimen negatif, ada investor yang masih setia menunggu keberuntungan dengan memegang saham BUMI.


Hardy, seorang investor yang mulai mengoleksi saham BUMI di awal tahun 2012 lalu mengaku, dirinya masih punya rasa optimis jika saham BUMI akan kembali naik. Saat ini, posisi saham BUMI berada di level Rp 78 per saham.


"Saya masih optimis. Apalagi nanti harga batu bara akan naik. Penurunan harga saham BUMI itu karena memang pasar lagi nggak bagus," ujarnya kepada detikFinance, Kamis (4/12/2014).


Hardy mengaku, dirinya mulai membeli saham BUMI di harga Rp 1.000 per saham. Melihat harga saham BUMI terus merosot, Hardy memilih untuk menyimpan saham yang ia punya.Next


(drk/ang)