Alasan Petral Pilih Berkantor di Singapura: Pajaknya Rendah

Jakarta -Beberapa pihak mempertanyakan mengapa anak usaha PT Pertamina (Persero) yaitu Pertamina Energy Trading Limited (Petral) memilih berkantor pusat di Singapura ketimbang di Indonesia.

Direktur Reforminer Institute Komaidi Notonegoro berpendapat, rendahnya tarif pajak menjadi alasan Petral memilih membangun kantor pusat di Singapura.


"Kenapa Petral ada di Singapura? Karena pajaknya (pajak perizinan, PPh, dan PPn) jauh lebih murah," ungkap Komaidi di acara Polemik Reformasi Migas Bukan Basa Basi di Warung Daun, Cikini Jakarta, Sabtu (6/12/2014).


Tidak hanya Petral, beberapa perusahaan dagang (trading company) migas internasional juga berkantor di Singapura.


"Oleh karena itu perdagangan minyak dunia pusatnya ada di Singapura. Kalau kita ini seperti Tanah Abang jual-beli pakaian grosir. Saya kira wacana ini harus ditangkap publik secara seimbang," paparnya.


Ia juga meminta Tim Reformasi Tata Kelola Migas berhati-hati dalam memberikan pendapat soal Petral. Ia meminta tim yang diketuai Faisal Basri itu tahu benar masalah apa yang ada di tubuh Petral.


"Yang namanya perdagangan minyak internasional sangat transparan. Kenapa Petral itu tetap diperlukan, karena di dalam pengadaaan minyak fungsi Petral tetap ada. Jika dibubarkan Petral ini, tetap akan ada unit baru di Pertamina yang melakukan fungsi itu. jadi harus hati-hati masalahnya apa," katanya.


Sementara itu anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas Fahmi Radi mengatakan, sudah ada tim yang dibuat untuk menyelidiki Petral lebih dalam. Asumsi Tim Reformasi Tata Kelola Migas saat ini tetap berpandangan, Petral punya hubungan dengan praktik mafia migas yang berkembang di dalam negeri.


"Sudah ada tim yang ditunjuk. Petral ini punya hubungan dengan kilang minyak tadi kenapa nggak ditambah (jumlahnya)? Karena ada indikasi dan ada kesengajaan," sebutnya.


(wij/dnl)