Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Trans Jabar Toll, Dharma Putra saat berbincang dengan detikFinance usai groundbreaking tol Bocimi di pintu keluar tol Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Senin (9/2/2015).
"Tol Ciawi-Sukabumi Seksi I konstruksinya direncanakan akan selesai dalam kurun waktu 24 bulan, sehingga dapat mulai beroperasi pada tahun 2017," kata Dharma.
Ia menjelaskan, saat ini proses yang sedang dilakukan adalah pembersihan lahan sambil menanti penuntasan pembebasan lahan yang sudah mencapai 89%. Seksi I tol ini melintasi sejumlah area pemukiman warga.
Bersamaan dengan pembersihan lahan, pihaknya juga tengah menyelesaikan proses perjanjian kerja sama pembiayaan bersama Bank Rakyat Indonesia (BRI).
"Konstruksinya akan dibiayai oleh modal sendiri serta pinjaman bank dalam hal ini sedang dalam proses tahap akhir oleh PT Bank Rakyat Indonesia," ujarnya.
Seksi I Jalan Tol Bocimi ruas Ciawi-Cigombong sepanjang 15,35 km ini membutuhkan biaya investasi Rp 2,9 triliun dengan nilai kontrak konstruksi Rp 2,2 triliun yang dipenuhi dari kombinasi kas internal dan 60%-70%-nya dari pinjaman perbankan.
Sementara, untuk sisa 3 seksi lainnya ditargetkan segera menyusul pengerjaannya. "Semuanya bergantung progres pembebasan lahan. Kalau konstruksi 24 bulan. Tapi dengan dukungan pemerintah, lahan mereka (pemerintah) yang bebaskan. Jadi kami harap kami juga bisa lebih cepat kerjakan fisiknya, dan bisa menyusul yang seksi I," pungkasnya.
Jalan tol Bocimi yang dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Trans Jabar TolL yang investor utamanya adalah MNC Group ini terdiri atas 4 seksi.
Seksi pertama adalah ruas Ciawi-Cigombong sepanjang 15,35 km, lalu ada seksi II dengan ruas Cigombong-Cibadak sepanjang 11,9 km, lalu seksi III yakni ruas Cibadak-Sukabumi Barat sepanjang 13,7 km dan seksi IV dengan ruas Sukabumi Barat-Sukabumi Timur sepanjang 13,03 km.
(dna/hen)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
